REPUBLIKA.CO.ID, Saat berpuasa, berarti pola makan berubah. Dari
semula makan besar tiga kali pada pagi, siang, dan malam, menjadi dua
kali makan saat sahur dan berbuka. Tapi, bukan berarti apa yang dimakan
menjadi berubah.
Ahli gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Fiastuti Witjaksono mengatakan, asupan makan kala berpuasa
harus tetap memenuhi gizi seimbang.
Jika dulu disebut dengan empat sehat lima sempurna, yaitu melibatkan
sayur, buah, dan susu, makanan-makanan ini juga tetap harus dikonsumsi
saat Ramadhan. “Buah ini sering dilupakan dikonsumsi masyarakat
Indonesia,” kata Fiastuti, pekan lalu.
Buah banyak mengandung zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.
Buah banyak mengandung antioksidan yang berguna untuk menjaga daya tahan
tubuh.
Ini penting karena biasanya stamina tubuh menurun ketika berpuasa.
Buah menjadi pencegah penurunan stamina dan membuat tubuh tak mudah
terkena penyakit.
Buah juga banyak mengandung cairan dan serat. Cairan mutlak
diperlukan oleh tubuh karena 80 persen bagian dari tubuh terdiri atas
air. Cairan yang terkandung dalam buah ini bisa menjadi pelengkap
kebutuhan cairan dari asupan lain, seperti air putih, misalnya.
Zat mikro lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan harus melalui
asupan makanan karena tubuh tak bisa membuatnya sendiri adalah vitamin.
Buah, tentu kaya akan vitamin, utamanya vitamin A,C, dan E. Juga, kaya
akan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu asam folat dan zink.
Kala berpuasa, buah sebaiknya selalu ada kala berbuka dan sahur.
Tapi, jenis buah yang dimakan berbeda. Ketika berbuka puasa, Fiastuti
menyarankan untuk menghindari mengonsumsi buah-buahan yang asam karena
akan membuat perut sakit akibat peningkatan asam lambung, padahal 14 jam
lalu lambung kosong karena tak makan dan minum selama puasa.
Kala berbuka disarankan untuk menyantap buah-buahan yang manis.
Indeks glikemik, yaitu kemampuan makanan untuk meningkatkan kadar gula
dalam darah pada buah diperlukan agar bisa dengan cepat memulihkan
tenaga, mengembalikan energi setelah 14 jam berpuasa. Nanas, pepaya,
pisang, mangga, dan kiwi bisa menjadi pilihannya.
Hal yang perlu diingat adalah perlunya mengonsumsi beragam macam
buah, jangan satu jenis saja. Karena, dengan makan buah berbagai
variasi, bisa saling melengkapi kekurangan yang ada pada satu jenis
buah.
Satu jenis buah banyak mengandung zat mikro yang berbeda-beda dan
tidak bisa digantikan dengan suplemen vitamin, misalnya, karena suplemen
hanya mengandung satu macam vitamin di dalamnya.
Ketika sahur, ia menyarankan agar banyak mengonsumsi makanan
berkarbohidrat, utamanya yang mengandung karbohidrat kompleks. Buah juga
ada yang mengandung karbohidrat kompleks. Buah yang tepat dikonsumsi
saat sahur adalah yang banyak mengandung serat karena akan membantu
tubuh tidak merasa cepat lapar dan metabolisme tubuh akan terjaga tetap
sehat.
0 komentar:
Posting Komentar